Kamis, 20 November 2008

gas mulia

A. PENGERTIAN GAS MULIA

Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain.

Dalam sistem periodik modern, golongan gas mulia menepati lajur tegak yang paling kanan, yaitu golongan 18 atau golongan VIIIA. Golongan unsur yang sangat sukar bereaksi ini terdiri atas 6 unsur. Unsur-unsur ini mempunyai elektron valensi 8 dengan konfigurasi s2p6, kecuali He dengan konfigurasi elektron valensi s2. Konfigurasi ini dikenal sebagai konfigurasi oktet, kecuali He mempunyai konfigurasi duplet.

Gas mulia terdapat di udara dengan konsentrasi yang sangat kecil, kecuali Rn tidak terdapat karena bersifat radioaktif dan diperoleh sebagai hasil peluruhan Ra.

Unsur pada golongan VIIIA ini termasuk stabil karena elektron valensinya terisi penuh dan harga potensial ionisasi besar. Untuk afinitas elektronnya hampir sama dengan nol, maka unsur gas mulia sangat suka untuk menerima atau melepaskan elektron pada keadaan normal tetapi hal ini membuat gas mulia sulit untuk membentuk senyawa dengan unsur lain.

Gas mulia bebas di alam dalam bentuk monoatom dengan gaya Van Der Walls yang lemah sehingga titik lebur dan titik didihnya rendah, unsur gas mulia yang banyak terdapat di atmosfer adalah Ar. Unsur Ar, Kr dan Xe diperoleh dengan cara distlasi fraksinasi udara cair.

B. UNSUR – UNSUR GAS MULIA

Pada tahun 1894, seorang ahli Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas).

Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari. Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali.

Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan diberi nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol.

Sampai 1926, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bisa bereaksi hingga seorang kimiawan Kanada, Neil Bartlet, berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain.

Tidak ada komentar: